PROGRAM
LINEAR
Nama : Rizky Pratama (3115140536)
Kelas : Pendidikan Matematika Bilingual
2014
Universitas : Universitas Negeri Jakarta
Berdasarkan sejarah, program linear
berkembang sebagai teknik untuk meyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan
dengan sumber alokasi barang dan material Angkatan Udara Amerika Serikat selama
Perang Dunia II. Sekarang, ini program linear telah dikembangkan untuk
memecahkan berbagai masalah seperti pengoptimalan jadwal penerbangan, penetapan
jaringan-jaringan listrik, atau saluran-saluran telepon.
Dalam
prakteknya, masalah program linear melibatkan banyak variabel dan banyak
pertidaksamaan linear. Metode untuk memecahkan masalah-masalah program linear
seperti ini dikembangkan kali pertama pada tahun 1947 oleh matematikawan
Amerika, George B. Dantzig (1914-sekarang),
dan dikenal dengan sebutan metode
simpleks.
Metode
ini dengan mudah dapat di adaptasi ke penyelesaian komputer. Pada tahun 1984,
Narendra Karmarkar dari Bell Laboratories
menemukan suatu cara yang memperbaiki kemempuan metode simpleks untuk
memecahkan masalah-masalah program linear bernilai besar, dengan ribuan
variabel dan ratusan pertidaksamaan linear.
Dalam
tulisan ini, masalah dibatasi hanya pada program linear dengan sistem
pertidaksamaan linear yang pertidaksamaan-petidaksamaan memiliki 2 variabel aja
( x dan y ). Dengan demikian, masalah, masalah program linear seperti
meminimumkan biaya produksi atau biaya angkut atau memaksimalkan keuntungan,
dapat dipecahkan secara sederhana dengan pendekatan grafik.
Masalah
pengoptimalan selalu dikaitkan dengan kendala-kendala atau batasan-batasan yang
terdapat dalam sistem tersebut. Misalkan bahan-bahan yang diperlukan ataupun
peralatan yang akan digunakan. Kendala-kendala tersebut harus diterjemahkan ke
dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear. Dari sistem pertidaksaam yang
terbentuk akan di peroleh 1 atau beberapa penyelesaian yang dapat memaksimalkan atau meminimalkan masalah.
1. Model Matematika
Seperti yang telah kita ketahui bahwa untuk
memecahkan masalah pengoptimalan dengan program linear terdapat kendala-kendala
yang harus diterjemahkan ke dalam suatu sistem pertidaksamaan linear.
Pembentukan sistem pertidaksamaan linear tersebut dinamakan pemodelan matematika. Sedangkan sistem
pertidaksamaan yang terbentuk adalah model
matematika dari masalah program linear.
Didalam
pemodelan matematika untuk masalah program linear terdapat 2 macam fungsi,
yaitu fungsi tujuan atau fungsi objektifdan kendala atau batasan. Fungsi tujuan
adalah fungsi yang menjelaskan tujuan atau sasaran dari pengoptimalan yang
mungkin dicapai berdasarkan kendala yang ada.
CONTOH
SOAL
Sebuah pabrik roti memproduksi 2 jenis
roti, yaitu roti isi coklat dan roti isi keju. Pembuatan 1 buah roti isi coklat
memerlukan 6 gram terigu dan 5 gram mentega, sedangkan untuk 1 buah roti isi
keju memerlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega. Keuntungan roti isi coklat
Rp550,00 perbuah dan roti isi keju Rp400,00 perbuah. Bahan yang tersedia adalah
2.400 gram terigu dan 2.500 gram mentega. Buatlah model matematika untuk permasalahan
diatas, apabila banyaknya roti isi coklat x buah dan isi roti keju y buah.
PENYELESAIAN
Langkah
1
Barang yang diproduksi adalah
2 jenis roti: roti coklat dan roti keju. Mulailah dengan pemisalan. Misalkan,
roti coklat yang diproduksi = x buah. Roti keju yang diproduksi = y buah. Tak
mungkin membuat -2 roti sebab pernyataan seperti ini tak bermakna. Dari sini
diperoleh 2 fungsi kendala yang tak mungkin negatif yaitu x ≥ 0 dan y ≥ 0
Langkah
2
Roti terbuat dari terigu dan
mentega sehingga fungsi kendala berikutnya pastilah berkaitaan dengan
persediaan terigu dan mentega.
1 roti coklat memerlukan 6 gr
terigu dan 5 gr mentega.
X roti coklat memerlukan 6x
gr terigu dan 5x gr mentega.
1 roti keju memerlukan 4 gr
terigu dan 5 gr mentega
Y roti keju memerlukan 4y gr
terigu dan 5y gr mentega.
Jadi, terigu yang diperlukan
adalah (6x + 4y) gr dan mentega yang diperlukan adalah (5x + 5y) gr.
Persediaan terigu = 2.400 gr
sehingga PtLDVnya adalah 6x + 4y ≤ 2.400
Persediaan mentega = 2.500 gr
sehingga PtLDVnya adalah 5x + 5y ≤ 2.500
Langkah
3
Fungsi kendala yang diperoleh
dari langkah 1 dan langkah 2 menghasilkan model matematika sebagai berikut
6x + 4y ≤ 2.400 ...(1)
5x + 5y ≤ 2.500 ...(2)
x ≥ 0 ...(3)
y ≥ 0 ...(4)
langkah
4
adapun fungsi tujuan
berkaitan dengan keuntungan menjual roti isi cokelat dan roti isi keju
1 roti isi coklat memperoleh
untung RP550,00
X roti isi coklat memperoleh
untung 550x rupiah.
1 roti isi keju memperoleh
untung RP400,00
Y 1 roti isi keju memperoleh
untung 400y
Jadi, fungsi tujuan adalah =
550x + 400y. Fungsi tujuan inilah yang biasanya dimaksimalkan atau
diminimumkan.
2. Menyelesaikan Masalah Program Linear
Dalam menyelesaikan masalah program linear
bisa dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dimaksud adalah metode garis
selidik untuk menentukan titik optimum dan metode titik pojok.
2.1
metode garis selidik
1. untuk masalah memaksimumkan: fungsi tujuan, geser
garis selidik primitif ax + by = 0 secara sejajar sampai memotong titik paling jauh dari daerah yang
memenuhi sistem pertidaksamaan linear. Titik paling jauh biasanya adalah titik
pojok yang paling atas atau paling kanan dari daerah yang memotong
SPtl.
2. untuk masalah
meminimumkan: fungsi tujuan, geser garis selidik primitif ax + by = 0 secara sejajar
sampai memotong titik paling daerah
dari daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear. Titik paling dekat
biasanya adalah titik pojok yang paling
bawah atau paling kiri dari
daerah yang memotong SPtl.
2.2
metode titik pojok
1. jika suatu masalah program
linear memiliki penyelesaian maka daerah penyelesaiannya
akan berada pada titik-titik pojok dari titik-titik yang mungkin. Titik-titik
yang mungkin adalah titik-titik yang berada dalam daerah yang memenuhi SPtl
2. jika suatu masalah program
linear memiliki banyak penyelesaian maka paling sedikit suatu penyelesaian akan
berada di suatu titik pojok dari grafik titik-titik yang mungkin
Langkah-langkah untuk memecahkan masalah
program linear dengan metode grafik.
1. Menentukan fungsi tujuan dan menyatakan ke
dalam model matematika berupa satu persamaan dengan bentuk umum : z = ax +
by, dengan a,b є R serta a
≠ 0 dan b ≠ 0.
2. Mengidentifikasi kendala serta
menyatakannya ke dalam model matematika berupa sekumpulan pertidaksamaan linear
dua variabel.
3. Menggambar semua garis pada fungsi kendala
dalam satu koordinat Cartesius.
4. Menentukan daerah himpunan penyelesaian
yang memenuhi semua pertidaksamaan linear dalam langkah 2. Daerah ini biasanya
diwarnai
5. Menentukan koordinat (x,y) dari semua titik
pojok dari daerah yang diwarnai dalam langkah 4.
6. Menyubstitusikan x dan y dari setiap titik
pojok dalam langkah 5 ke dalam fungsi tujuan z = ax + by untuk menemukan
nilai z optimum.
CONTOH SOAL
Harga sebuah
baju Rp. 25.000 sedangkan sebuah celana Rp.50.000. modal yang tersisa
Rp.1.500.000. kapasitas took tersebut maksimal memuat 50 buah. Tentukan model
matematika untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, jika laba untuk
baju Rp.3.000 dan untuk celana Rp.2.000?
Jawab:
1. Model matematika
Misalkan x = banyaknya baju dan y = banyaknya celana.
Jumlah barang
|
harga
|
laba
|
||
Baju (x)
|
1
|
Rp. 25.000
|
Rp.3.000
|
|
Celana (y)
|
1
|
Rp.50.000
|
Rp.2.000
|
|
Jumlah
|
50
|
Rp.1.500.000.
|
Fobj
|
Model
matematika:
·
Fungsi Kendala
x + 2y ≤ 60; x+ y ≤50; x ≥ 0; y≥0
·
Fungsi Objektif
F(x,y) = 3.000x + 2.000y
2.
Daerah penyelesaian
·
Bentuk persamaan dari sistem pertidaksamaan di atas
adalah
x + 2y = 60; x + y =50; x = 0; y=0
·
grafik persamaan di atas dalam koordinat kartesius,
sebagai berikut:
titik-titik potong terhadap
sumbu-x dan sumbu-y
x + 2y = 60
|
x + y =80
|
|||||
X
|
0
|
60
|
X
|
0
|
50
|
|
y
|
30
|
0
|
y
|
50
|
0
|
|
(x,y)
|
(0,30)
|
(60,0)
|
(x,y)
|
(0, 50)
|
(50,0)
|
|
·
daerah penyelesaiannya
misal kita ambil titik (0,0) [karena titik (0,0) di luar garis x + 2y = 60 dan x+ y =50
subtitusi (0,0) ke pertidaksamaan di atas
subtitusi (0,0) ke x + 2y ≤ 60 dan x+ y ≤50
0 + 2.0 ≤ 60 dan 0 + 0 ≤50
0 ≤ 60 dan 0 ≤50 (benar)
sehingga arsir daerah yang tidak memuat titik (0,0).
3. Titik-titik pojok dari daerah
penyelesaian
A(0,0),
B(50,0), C(0,30) dan D (?,?)
Titik D dapat
dicari dengan mengeliminasi sistem persamaan di atas, yaitu x + 2y = 60 dan x+ y =50
x + 2y = 60
|
|
x+ y =50
|
-
|
y=10
|
Sehingga x+
y =50
x+ 10 =50
x = 50 – 10
x = 40
titik D(40, 10)
4. Nilai optimum
Nilai optimum(
maksimum) dapat dicari dengan membandingkan hasil subtitusi
titik-titik
pojok ke fungsi objektif.
Titik pojok
|
F(x,y) =
3.000x + 2.000y
|
|
A
|
(0,0)
|
Rp.0
|
B
|
(50,0)
|
Rp.150.000
|
C
|
(0,30)
|
Rp.60.000
|
D
|
(40,10)
|
Rp.140.000
|
Kesimpulan
Jadi titik
optimumnya adalah B(50,0), dengan kata lain untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal, maka jumlah baju (x) yang dijual ialah 50 buah dan jumlah celana yang
dijual 0 buah
Referensi
http://edhelper.com/LinearEquations.htm
diakses pada tanggal 01 April 2017 pukul 21.21
http://www.personal.kent.edu/~rmuhamma/Algorithms/MyAlgorithm/MathAlgor/linear.html
diakses pada tanggal 01 April 2017 pukul 20.41
Kanginan, Marthen. 2013. Matematika 3 SMA Program IPA. Edisi Kesatu. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Stewart, James, et all.
2009. College algebra. 5th Edition. Canada:
Nelson
Education, Ltd.
waah kakak keren deh penjelasannya!!!
BalasHapusWah keren!!!!
BalasHapus